Dalam sambutannya, Muzammil menjelaskan bahwa dinamika politik global menunjukkan pola serupa: Gen Z muncul sebagai kekuatan yang mampu mengubah arah demokrasi. Ia mencontohkan kemenangan tokoh muda di Nepal, fenomena politik spontan Gen Z di Filipina, hingga kemenangan aktivis anti-rasisme di Afrika Selatan.
“Gen Z ini unik. Mereka mungkin tampak diam, tapi sebenarnya sedang mengokang ‘senjata’ mereka: HP dan media sosial,” ujarnya disambut tawa peserta.
Gen Z: Penentu Politik Baru
Menurut Muzammil, perubahan perilaku politik anak muda menjadikan mereka pendorong utama gelombang baru demokrasi. Mereka bukan hanya mengkritik, tetapi menuntut clean politics, politik yang bersih, peduli, dan profesional.
“Mereka membidik elit yang tidak bersih, tidak peduli, tidak profesional. Karena itu PKS harus tampil sesuai karakter kita: bersih, peduli, profesional, dan negarawan,” tegasnya.
Muzammil menyebutkan, generasi muda Indonesia kini lebih rasional, lebih berani bersuara, dan tidak mau terikat fanatisme politik lama. Tantangan itu, menurutnya, harus dijawab dengan keteladanan, pelayanan, dan interaksi langsung dengan masyarakat.
PKS Harus Jadi Rumah yang Nyaman bagi Generasi Muda
Presiden PKS menegaskan bahwa partainya harus mampu menjadi ruang yang ramah bagi anak muda, bukan sekadar sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penggerak perubahan.
Ia mengapresiasi munculnya banyak tokoh muda PKS di daerah, termasuk kisah inspiratif seorang pendakwah muda di Sukabumi yang kini menggerakkan “Masjid Satu Juta Pemuda”. Cerita tersebut, menurut Muzammil, menjadi bukti bahwa generasi muda mampu mengubah keadaan jika diberi ruang dan bimbingan.
“No one can do everything, but everyone can do something. Kalau semua kader, terutama anak muda, mengambil peran, maka ribuan karya akan lahir dari Jawa Timur,” katanya.
Jawa Timur, Episentrum Politik Anak Muda
Muzammil menilai Jawa Timur sebagai salah satu provinsi paling strategis dalam merebut dukungan Gen Z dan Gen Alfa. Sebagai provinsi terbesar kedua dengan populasi muda yang sangat tinggi, Jatim disebutnya sebagai “laboratorium politik masa depan”.
PKS di berbagai daerah Jawa Timur dinilai telah menunjukkan peningkatan kinerja, terutama lewat pelayanan publik, kreativitas dakwah, dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi politik.
Menatap Pemilu 2029 dengan Energi Baru
Di akhir sambutan, Muzammil mengajak seluruh kader PKS Jawa Timur untuk memperkuat kerja-kerja pelayanan, menjaga solidaritas, dan membuka pintu selebar mungkin bagi generasi muda agar terlibat dalam gerakan dakwah dan politik.
“Kita harus hadir dengan ketulusan dan karya nyata. Generasi muda tidak menunggu janji, mereka menunggu contoh nyata,” ujarnya.
Dengan komposisi kader yang semakin variatif dan basis pemilih muda yang terus tumbuh, PKS Jawa Timur disebut siap menjadi pilar penting kemenangan PKS dalam Pemilu 2029.{}

Komentar
Posting Komentar