![]() |
| Presiden PKS Almuzzammil Yusuf pada pembukaan Rakernas 2025. |
JAKARTA — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf menegaskan pentingnya membaca momentum historis dan memjemput kesempatan perubahan melalui ketulusan, profesionalitas, serta kerja terencana saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025, Senin, (10/11/2025).
Almuzzammil mengawali pidato pembukanya dengan mengajak peserta untuk kontemplasi peringatan Hari Pahlawan 10 November, menyadarkan bahwa negara tidak cukup diproklamasikan saja tapi harus dijaga, dibela, dan diperjuangkan.
"Inilah yang harus kita lanjutkan, kita menjadi bagian dari mereka. Kita lanjutkan perjuangan yang belum tuntas yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur," ujarnya.
Ia mencontohkan beberapa fenomena yang sedang ramai untuk diambil pelajaran. Pertama kisah aktivis Masjid Sejuta Pemuda di Sukabumi yang menunjukkan dengan ketulusan berhasil membangun layanan masjid yang aktif 24 jam serta adaptif di media sosial.
"Ini pelajaran bagi kita betapa banyak agar keajaiban muncul karena berangkat dari ketulusan hati dan rencana yang matang, selebihnya pertolongan Allah," ujarnya.
Di internasional, ada fenomena Zohran Mamdani, Wali Kota New York, yang memulai kampanye dari popularitas rendah namun menang dengan lebih dari 50 persen suara karena fokus pada program layanan publik dan keterjangkauan.
Kejadian tersebut, lanjut Almuzzammil, menunjukkan bahwa momentum historis perlu dijemput dengan ikhtiar dan strategi terencana sebagaimana pemuda aktivis Masjid Sejuta Pemuda dan Zohran Mamdani.
"Kita harus pandai membaca lingkungan strategis, bagaimana perpolitikan nasional kita, bagaimana perpolitikan daerah kita, bagaimana perpolitikan kabupaten kota kita," ungkapnya.

Komentar
Posting Komentar