Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Facebook Fanspage

Menjaga Akar Keadilan: Mengapa Kemenangan Politik Adalah Ujian Karakter Terberat Kita? (Refleksi Surah Al-An’am 6:44-45)

    Oleh: H.Muhamad Syadid, Lc. M.H.,   Sekretaris DPW PKS Jawa Timur Setiap langkah yang diayunkan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera Jawa Timur (PKS Jatim) senantiasa ditopang oleh dua kekuatan: legitimasi politik yang didapat dari rakyat, dan legitimasi spiritual yang bersumber dari janji Tauhid dan Amanah kepada Allah. Sejarah membuktikan, kekuatan sejati PKS lahir dari gerakan dakwah tarbiyah, sebuah fondasi yang menuntut integritas moral di atas ambisi duniawi. Kita hadir bukan hanya untuk berebut kursi, melainkan untuk memperbaiki bangsa dengan membawa panji Bersih, Peduli, Profesional dan Negarawan. Namun, perjalanan kita di gelanggang politik seringkali memunculkan ilusi yang paling berbahaya: anggapan bahwa kemenangan adalah tanda mutlak perkenan Ilahi. Ketika suara bertambah, kursi legislatif terisi, dan sumber daya operasional melimpah, kita berada dalam sebuah Ujian Kesejahteraan yang jauh lebih berat daripada masa-masa minoritas dan penin...

Pemuda, Politik, dan Masa Depan Indonesia : Menafsir Ulang Sumpah Pemuda

Setiap kali bulan Oktober datang, kita diingatkan kembali pada Sumpah Pemuda. Hampir seabad lalu, anak-anak muda yang jauh dari kata mapan berani bersumpah: satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa. Dari situlah lahir bara perjuangan kemerdekaan. Kini, 2025, pertanyaan yang harus kita ajukan: apakah panggung pemuda masih ada, atau sudah habis dikuasai oleh kepentingan pragmatis dan politik dinasti? Sejarah Indonesia jelas: pemuda selalu menjadi motor perubahan. Tahun 1966, mahasiswa mengguncang Orde Lama. Tahun 1998, mahasiswa menumbangkan Orde Baru. Tetapi hari ini, generasi muda lebih sering sibuk dengan layar ponsel ketimbang membicarakan masa depan bangsanya. Bukan salah teknologi sepenuhnya, tetapi budaya instan dan distraksi digital membuat banyak pemuda kehilangan arah. Magetan, tanah kita, menghadapi tantangan yang sama. Banyak anak muda memilih merantau ke Surabaya, Jogja, Jakarta, atau bahkan ke luar negeri demi mencari penghidupan yang lebih layak. Pertanian dan peternakan, ...